Facebook addict
Memang merepotkan ketika memiliki teman yang addict pada facebook. Kemana-mana bawaannya facebook mulu.
Saya punya teman (teman sekelas tapi ngga' berteman di facebook). Setiap beberapa menit pasti dia update status. Yang masuk sekolah-lah, yang bosen-lah, yang lapar-lah, yang ke pasar-lah, yang mau tidurlah, bahkan sebelum ke wc-pun masih sempat (ato menyempatkan) update status khas anak-anak alay: "duch, peerud gag enaG nich, pengen bokerr.." berapa detik kemudian, kaburlah dia ke wc.
Benar-benar fesbuk addict.
Rabu lalu, guru sejarah ngadain uts dadakan. Ketika saya sibuk putar otak hingga jungkir-balik, teman saya yang facebook addict ini malah sibuk mengomentari status temannya.
Saya-pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Dari pada sibuk mikirin dia, mending mikirin soal uts yang ada didepan mata, mikirin soal-soal terlaknat yang bikin sakit kepala...
Saya punya teman (teman sekelas tapi ngga' berteman di facebook). Setiap beberapa menit pasti dia update status. Yang masuk sekolah-lah, yang bosen-lah, yang lapar-lah, yang ke pasar-lah, yang mau tidurlah, bahkan sebelum ke wc-pun masih sempat (ato menyempatkan) update status khas anak-anak alay: "duch, peerud gag enaG nich, pengen bokerr.." berapa detik kemudian, kaburlah dia ke wc.
Benar-benar fesbuk addict.
Rabu lalu, guru sejarah ngadain uts dadakan. Ketika saya sibuk putar otak hingga jungkir-balik, teman saya yang facebook addict ini malah sibuk mengomentari status temannya.
Saya-pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Dari pada sibuk mikirin dia, mending mikirin soal uts yang ada didepan mata, mikirin soal-soal terlaknat yang bikin sakit kepala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar