MALAIKAT YANG GAGAL MENJADI “MANUSIA”
SEBUAH RAHASIA
TERBESAR DARI DUA MALAIKAT YANG GAGAL MENJADI “MANUSIA” TERUNGKAP
Sahabat,pernahkah kita mendengar
kata-kata yang menyebut-nyebut tentang Haruth dan Maruth?
Apa pula itu?
Siapa mereka?
OK,mungkin bagi sebagian sahabat telah sedikit banyak mengetahui tentang Haruth Maruth itu siapa dan mengetahui pula kisah mereka.
Maka,berikut aku paparkan sedikit lebih jauh tentang keberadaan serta riwayat mereka,yang uraian ini aku intisarikan dari tulisan-tulisan para alim ulama hanif dan aku susun ringkas dengan bahasa yang mudah untuk kita pahami bersama.
Apa pula itu?
Siapa mereka?
OK,mungkin bagi sebagian sahabat telah sedikit banyak mengetahui tentang Haruth Maruth itu siapa dan mengetahui pula kisah mereka.
Maka,berikut aku paparkan sedikit lebih jauh tentang keberadaan serta riwayat mereka,yang uraian ini aku intisarikan dari tulisan-tulisan para alim ulama hanif dan aku susun ringkas dengan bahasa yang mudah untuk kita pahami bersama.
RIWAYAT
MALAIKAT HARUTH DAN MARUTH :
Mereka adalah
dua orang dari jenis dan bangsa Malaikat.Sepertinya asal usul dan riwayat
perjalanan kehidupan mereka telah melalui kurun masa dan perjalanan lorong
waktu yang sangat panjang.Usianya telah melampaui milyaran,atau bahkan bilyunan
tahun yakni diperkirakan lahir (baca:diciptakan)sejak Tuhan menciptakan “NUR
MUHAMMAD” kemudian tercipta “ARSIY” ,kemudian pada moment lainnya
berikutnya,barulah Tuhan menciptakan keberadaan Malaikat.
(ingat : bukankah tidak ada kematian bagi makhluk bernama Malaikat sehingga sampai datangnya kiamat nanti?),
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…..”(ini untuk Malaikat)
(QS.3. Ali ‘Imran:145)
Juga silahkan renungi ayat ini (QS.39. Az Zumar:68)
(ingat : bukankah tidak ada kematian bagi makhluk bernama Malaikat sehingga sampai datangnya kiamat nanti?),
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…..”(ini untuk Malaikat)
(QS.3. Ali ‘Imran:145)
Juga silahkan renungi ayat ini (QS.39. Az Zumar:68)
Setiap segala sesuatu yang
diciptakan oleh Tuhan tentu ada permulaannya,seperti dahulu langit dan bumi
belum ada kemudian Tuhan berkehendak mengadakan,maka dahulu langit dan bumi awalnya
masih dalam bentuk terpadu (menjadi satu),juga sebelum manusia yang sekarang
ini telah mencapai jumlah milyaran itu,maka awalnya Tuhan menciptakan Adam
terlebih dahulu.
“…… أَنَّٱلسَّمَـٰوَتِوَوَٱ لْأَرۡ ضَ ڪَنَتَ ….”
(QS. 21. Al Anbiyaa':30)
(QS. 21. Al Anbiyaa':30)
Demikian pula
diperkirakan Haruth dan Maruth ini lahir(baca: tercipta) sejak Tuhan
menciptakan Arsiy milyaran tahun lalu,dimana ketika terjadi peristiwa bahwa
Allah Ta’ala menciptakan Malaikat pada saat itu ditujukan untuk sebuah misi
tugas yakni, “MENJUNJUNG/MEMANGGUL ARSIY” dan mengitari/berkeliling sambil
bertasybih (Mengagungkan Asma Kebesaran-Nya),mengelilingi “Nur Muhammad” selama
70.000 tahun.
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan
pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala)
mereka”.
(QS.69. Al Haaqqah:17)
(QS.69. Al Haaqqah:17)
Tentu secara realistis,bahwa saat
itu Allah Ta’ala belumlah menciptakan Malaikat dalam jumlah yang banyak karena
disesuaikan dengan kebutuhan dikala itu yakni dengan delapan Malaikat yang
dipimpin oleh Haruth dan Maruth ini,guna menjunjung tinggi Singgasana Arsiy
keagungan-Nya ,maka kemudian dalam waktu berikutnya terciptalah
Malaikat-malaikat lainnya sebagai “Abdi-Nya” yang langsung larut tenggelam
dalam gemuruh menggemakan nada-nada Tasybih yang penuh khidmat,mengelilingi
Arsiy tersebut bersama-sama.
Dan demikianlah Allah Ta’ala menambah terus penciptaan Malaikat seiring dengan kehendak dan kekuasaan-Nya mengadakan ciptaan-ciptaan makhluk dan kehidupan serta alam semesta,dan Allah Ta’ala mengadakan Malaikat-Nya dengan maksud menjadikan sebagai “ABDI”, melakukan ibadah,mengabdi kepada-Nya dengan pengabdian yang sangat taat tunduk tanpa reserve serta mengemban tugas-tugas kekuasaan-Nya.
Dan demikianlah Allah Ta’ala menambah terus penciptaan Malaikat seiring dengan kehendak dan kekuasaan-Nya mengadakan ciptaan-ciptaan makhluk dan kehidupan serta alam semesta,dan Allah Ta’ala mengadakan Malaikat-Nya dengan maksud menjadikan sebagai “ABDI”, melakukan ibadah,mengabdi kepada-Nya dengan pengabdian yang sangat taat tunduk tanpa reserve serta mengemban tugas-tugas kekuasaan-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
“Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud“.
(QS.7. Al A’raaf:206)
(QS.66. At Tahrim:6)
(QS.7. Al A’raaf:206)
(QS.66. At Tahrim:6)
Dedikasi Haruth
dan Maruth selama milyaran tahun beribadah dan mempersembahkan
pengabdian-pengabdian kepada-Nya dengan tulus itu tak diragukan lagi
ketaatannya,sehingga mereka mencapai posisi derajat paling tinggi Maqamnya
yakni mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” (Yang didekatkan kepada Tuhan),dan
selalu menjadi pemimpin diantara golongan bangsa Malaikat sepanjang masa.
Hingga sampailah pada suatu masa dimana Allah Ta’ala menciptakan bangsa Jin dalam maksud sebagai “KHALIFAH DI MUKA BUMI” pada suatu masa.
Dan Haruth Maruth pun begitu taat ketika diberi tugas mengemban misi “MEMUSNAHKAN SISA-SISA LASYKAR JIN-JIN YANG KAFIR” dimuka bumi waktu itu,
Dan hingga sampai pada suatu datangnya ketetapan dari Rabb nya bahwa pimpinan “KEMALAIKATANnya”pun diambil alih tugaskan kepada bangsa Jin yang telah mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” pada suatu masa itu,maka merekapun tetap tak membantah dan mematuhi dengan penuh ketaatan.
(walaupun nasib Jin yang mendapat kesempatan kehormatan menjadi pemimpin para Malaikat ini pada akhirnya tak berlangsung lama,karena dari golongan mereka akhirnya tanggal derajatnya karena membangkang perintah Tuhannya hingga dikutuk menjadi “IBLIS”)
Silahkan baca riwayatnya di link ini :
Hingga sampailah pada suatu masa dimana Allah Ta’ala menciptakan bangsa Jin dalam maksud sebagai “KHALIFAH DI MUKA BUMI” pada suatu masa.
Dan Haruth Maruth pun begitu taat ketika diberi tugas mengemban misi “MEMUSNAHKAN SISA-SISA LASYKAR JIN-JIN YANG KAFIR” dimuka bumi waktu itu,
Dan hingga sampai pada suatu datangnya ketetapan dari Rabb nya bahwa pimpinan “KEMALAIKATANnya”pun diambil alih tugaskan kepada bangsa Jin yang telah mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” pada suatu masa itu,maka merekapun tetap tak membantah dan mematuhi dengan penuh ketaatan.
(walaupun nasib Jin yang mendapat kesempatan kehormatan menjadi pemimpin para Malaikat ini pada akhirnya tak berlangsung lama,karena dari golongan mereka akhirnya tanggal derajatnya karena membangkang perintah Tuhannya hingga dikutuk menjadi “IBLIS”)
Silahkan baca riwayatnya di link ini :
Maka sampailah pada sejarah
dimulainya episode perjalanan kehidupannya Haruth Maruth berikutnya yang akan
membuat perubahan drastis atas nasib mereka berdua.
HARUTH DAN MARUTH BERKEINGINAN MENJADI MANUSIA :
Setelah Jin-jin yang durhaka itu diusir dari syorga-Nya ke bumi,dan Adam diarak para Malaikat dengan upacara penuh kemewahan serta dihiasi mahkota-mahkota kemuliaan-Nya,Adam kemudian disemayamkan di kerajaan syorga-Nya,maka saat itulah dalam benak HARUTH dan MARUTH begitu digelayuti pikiran-pikiran yang akhirnya memuara pada sebuah tanda Tanya besar .
“Ya,Allah Ya Rabbi,betapa Engkau telah mengucapkan perkataan penuh rahasia…”,yakni :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
“Betapa Engkau begitu memuliakan Adam,makhluk ciptaan-Mu yang hanya berasal dari tanah namun mendapat kehormatan menjadi “KHALIFAH DIMUKA BUMI”,dimanakah letak hikmah-Mu Ya,Rabb…?”
“Sedangkan bangsa Jin yang telah Engkau ciptakan dari unsur yang kuat saja (api), gagal menjadi khalifah dimuka bumi,apalagi manusia yang lemah dan juga suka menumpahkan darah serta berbuat kerusakan dimuka bumi”.
Beribu-ribu tahun HARUTH dan MARUTH menyimpan pertanyaan itu,namun bukannya Tuhan tak mengetahui,bukannya Tuhan tak mendengar.Hingga sampailah pada suatu zaman.
Ya,suatu zaman ketika Tuhan menghantarkan Haruth dan Maruth beserta para Malaikat yang lainnya menunjukkan sebuah kisah syahdu dari lakon para hamba-Nya, manusia yang mukhlis,hanif serta berserah diri dengan kuat kepada Tuhannya,yakni pada kisah Nabi Ibrahim (Abraham / Brahman),yang ikhlas,berserah diri ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya.
Selengkapnya silahkan buka link berikut utk merenungi kisah penyembelihan putra Ibrahim.
HARUTH DAN MARUTH BERKEINGINAN MENJADI MANUSIA :
Setelah Jin-jin yang durhaka itu diusir dari syorga-Nya ke bumi,dan Adam diarak para Malaikat dengan upacara penuh kemewahan serta dihiasi mahkota-mahkota kemuliaan-Nya,Adam kemudian disemayamkan di kerajaan syorga-Nya,maka saat itulah dalam benak HARUTH dan MARUTH begitu digelayuti pikiran-pikiran yang akhirnya memuara pada sebuah tanda Tanya besar .
“Ya,Allah Ya Rabbi,betapa Engkau telah mengucapkan perkataan penuh rahasia…”,yakni :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
“Betapa Engkau begitu memuliakan Adam,makhluk ciptaan-Mu yang hanya berasal dari tanah namun mendapat kehormatan menjadi “KHALIFAH DIMUKA BUMI”,dimanakah letak hikmah-Mu Ya,Rabb…?”
“Sedangkan bangsa Jin yang telah Engkau ciptakan dari unsur yang kuat saja (api), gagal menjadi khalifah dimuka bumi,apalagi manusia yang lemah dan juga suka menumpahkan darah serta berbuat kerusakan dimuka bumi”.
Beribu-ribu tahun HARUTH dan MARUTH menyimpan pertanyaan itu,namun bukannya Tuhan tak mengetahui,bukannya Tuhan tak mendengar.Hingga sampailah pada suatu zaman.
Ya,suatu zaman ketika Tuhan menghantarkan Haruth dan Maruth beserta para Malaikat yang lainnya menunjukkan sebuah kisah syahdu dari lakon para hamba-Nya, manusia yang mukhlis,hanif serta berserah diri dengan kuat kepada Tuhannya,yakni pada kisah Nabi Ibrahim (Abraham / Brahman),yang ikhlas,berserah diri ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya.
Selengkapnya silahkan buka link berikut utk merenungi kisah penyembelihan putra Ibrahim.
Nah,pada saat itulah di alam
keagungan-Nya,Tuhan memanggil Haruth dan Maruth serta para Malaikat lainnya
untuk berkumpul menyaksikan peristiwa dari kisah anak manusia,Ibrahim yang
dengan tunduk patuh menerima perintah Tuhannya untuk menyembelih Ismail
putranya dan ditambah lagi sang puterapun dengan rela ,ikhlas berpasrah diri
menerima perintah Tuhannya untuk dijadikan “QURBAN”.
Maka, ketika di bumi terjadi detik-detik peristiwa penyembelihan Ismail putra Ibrahim itu,maka pada saat itu Tuhan mengadakan “Siaran Langsung / Live broadcast”,yang disaksikan oleh para Malaikat-Nya,dialam langit keagungan-Nya,dimana Sang Rabb Tuhan Yang Maha Perkasapun pada saat itu menjadikan moment yang menggetarkan qalbu ini ,menjadikannya sebagai pengajaran akan suatu ilmu hikmah kepada Haruth Maruth dan Malaikat lainnya,yang selanjutnya Allah Ta’ala berucap :
Maka, ketika di bumi terjadi detik-detik peristiwa penyembelihan Ismail putra Ibrahim itu,maka pada saat itu Tuhan mengadakan “Siaran Langsung / Live broadcast”,yang disaksikan oleh para Malaikat-Nya,dialam langit keagungan-Nya,dimana Sang Rabb Tuhan Yang Maha Perkasapun pada saat itu menjadikan moment yang menggetarkan qalbu ini ,menjadikannya sebagai pengajaran akan suatu ilmu hikmah kepada Haruth Maruth dan Malaikat lainnya,yang selanjutnya Allah Ta’ala berucap :
“Haruth,Maruth…Saksikanlah…lihatlah
oleh kalian,betapa dari makhluk ciptaan-Ku dari jenis manusia yang membuat
kalian bertanda Tanya itu,telah mampu menandingi kepatuhan,ketaatan seperti
yang kalian persembahkan kepada-Ku.Betapa lebih beratnya beban perasaan manusia
dibanding kalian yang tidak memiliki nafsyu ego,namun dari mereka terbukti
ada….terbukti mampu,bayangkan seandainya kalian memiliki anak yang paling
kalian cintai tetapi kemudian mereka patuh dan rela terpisah karena harus
diqorbankun untuk-Ku”.
Inilah rahasia (hikmah) dari perkataan-Ku,
Inilah rahasia (hikmah) dari perkataan-Ku,
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.2. Al Baqarah:30)
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.2. Al Baqarah:30)
Maka seketika itu terbelalaklah
Haruth Maruth dan Malaikat lainnya sambil mengucapkan :
“Subhanalloh walhamdulillahi walaa ilaa hailallohu Allohu Akbar…”
“Subhanalloh walhamdulillahi walaa ilaa hailallohu Allohu Akbar…”
(Maha Suci
Tuhan dan segala puji bagi-Mu dan tiada Tuhan melainkan hanya Engkau,dzat Yang
Maha Besar)
Maka pada zaman ribuan tahun
berikutnya, Allah Ta’ala mempersembahkan kembali sebuah kisah pilu dari
hamba-Nya yang hanif yang ikhlas berserah diri yakni pada riwayat Nabi Ayyub
yang diberi cobaan berat.
Kisah selengkapnya silahkan baca dan renungi di link dibawah ini
:
(Dan beberapa ribu tahun kemudian,(Setelah kisah Haruth dan
Maruth),kembali Tuhan sang penguasa alam menghadirkan pertunjukan fantastic
kepada para Malaikat-Nya,yakni sebuah episode dahsyat yg dipersembahkan oleh
Sang Kekasih-Nya yakni Muhammad SAW,yg menunjukkan kembali kisah seorang hamba
manusia/Abdi-Nya,yg lebih mengharukan lagi dari pertunjukan sebelumnya,…
Tatkala Muhammad yg sedang berdakwah itu dilempari batu hingga
berdarah-darah,dilempari kotoran hewan,diludahi,..oleh penduduk Thaif,namun
Beliau tetap sabar dan berlalu dg tenang,…dan tak membalas…
Justru Malaikat Jibril yg sangat murka hingga ia mengangkat gunung batu Jabal Uhud yg berbobot jutaan tons tsb, siap ditimpakan pada penduduk Thaif kala itu…
Justru Malaikat Jibril yg sangat murka hingga ia mengangkat gunung batu Jabal Uhud yg berbobot jutaan tons tsb, siap ditimpakan pada penduduk Thaif kala itu…
Namun apa tanggapan Muhammad?
Beliau mencegah niat Jibril dan berkata :
“O,Gabriel…don’t do its !”
“Ya,Jibril,Jangan….jangan kau lakukan itu…”
“Kasihanilah mereka,sesungguhnya mereka adalah kaum yg tidak mengerti…”
“Jika saat ini mereka enggan beriman,maka mudah2an nanti dari anak keturunan mereka ada yg beriman..”
“Ya,Jibril,Jangan….jangan kau lakukan itu…”
“Kasihanilah mereka,sesungguhnya mereka adalah kaum yg tidak mengerti…”
“Jika saat ini mereka enggan beriman,maka mudah2an nanti dari anak keturunan mereka ada yg beriman..”
Jibril pun lemas,…Malaikat dilangit tinggipun berdecak kagum dan
leleh teteskan airmata keharuan,
Maka,1400 tahun kemudian lihatlah,saksikanlah dari generasi mereka
yg dulu moyangnya berbuat zalim trhdp Muhammad SAW,kini mereka anak
keturunannya telah beriman semua,bahkan kini menjadi pembela Islam yg siap
mengorbankan nyawa utk dipersembahkan kpd Tuhan-Nya,pada kemuliaan
Muhammad…pada bendera Islam…
(menurut riwayat silsilah,bani Thaif dulu exodus ke Palestina,yg kini mereka hidup siap mati melawan Zi@nis dan kini mereka berjuang menegakkan bendera Muhammad)
(menurut riwayat silsilah,bani Thaif dulu exodus ke Palestina,yg kini mereka hidup siap mati melawan Zi@nis dan kini mereka berjuang menegakkan bendera Muhammad)
Maka,bayangkan jika Muhammad kala itu mengijinkan Jibril
menimbunkan gunung Uhud itu pada penduduk Thaif…dlm hitungan detik tanpa
teriakan mereka semua binasa…dan entah takdir kehidupan di masa depan
(sekarang-red.) mungkin akan lain ceritanya,karena jika Jibril jadi
“membumikan” Thaif,maka dari sejak dulu hingga kini tak ada Ka’bah…tak ada
Mekah Al-Mukarramah…tak ada gempita Haji mengelilingi Ka’bah…dan tak ada
kemuliaan Islam….
(Zona Thaif dg
Ka’bah tak jauh,hanya itungan KM,sedangkan volume gunung Uhud jika di ratakan
,maka area Mekah/Ka’bah lenyap / tertimbun)).
KEINGINAN
HARUTH DAN MARUTH MENJADI MANUSIA DIKABULKAN :
Maka pada
moment berikutnya,timbulah keinginan Malaikat untuk menajdi manusia dalam
rangka untuk lebih khidmat lagi mempersembahkan bakti ketaatan dan keikhlasan
kepada Allah Ta’ala.Para Malaikat ingin
seperti Ibrahim yang notabene hanya manusia tapi mampu mencapai derajat
melebihi Malaikat.
Lalu Malaikat pun mengajukan permohonan kepada Rabb,Tuhan Semesta Alam:
Lalu Malaikat pun mengajukan permohonan kepada Rabb,Tuhan Semesta Alam:
“Ya,Allah Ya Tuhanku,perkenankan
kami untuk diberi kesempatan menjadi manusia”.
Allah SWT berfirman,
Allah SWT berfirman,
“Sungguh jika kalian menjadi manusia niscaya kalian akan
melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.(Berbuat dosa
dan kerusakan dimuka bumi-red.)
Para Malaikat menjawab, “Maha
Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakai-Mu”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Kemudian Malaikat menjawab, “Kami
adalah lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada malaikat, Allah berfirman:
“Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga
kalian dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu”.
Allah berfirman kepada malaikat,
“Pilihlah dua diantaramu yang termulia”.
Malaikat menjawab, “Tuhanku,
biarlah Haruth dan Maruth yang melakukannya.”
Maka Harut dan
Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti
yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a).
(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a).
BABYLONIA
2000-1900 BC/Sebelum Masehi :
Harut dan Marut
diturunkan di negeri Babylonia,Jazirah Mezopotamia semasa akhir kerajaan
Sulaiman.(sekitar 3900-3700 lalu).
(Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian.dan setelah zaman Nabi Sulaiman.Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC atau Before Crist/sebelum Masehi), menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia).
(Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian.dan setelah zaman Nabi Sulaiman.Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC atau Before Crist/sebelum Masehi), menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia).
Demikianlah Allah menunjukkan
kebijaksanaannya,menjadikan Haruth dan Maruth berubah menjadi manusia dan
menurunkannya ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke bumi dengan
membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia logika ilmu sihir, yang tujuannya
adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia
kebaikan.
“Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa
yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan
Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”.
(QS. Al Baqarah:102)
(QS. Al Baqarah:102)
Dan dimulailah
misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilon beberapa logika ilmu
sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra ; kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra ; kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472.
Akhirnya, sebagai penghargaan
terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar,
penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat
kerajaan sekaligus sebagai HAKIM AGUNG.Mereka hidup dalam kemewahan dengan
harta yang berlimpah.
Namun demikianlah, ternyata
kedudukan tinggi dan bergelimang harta itu perlahan mulai membuat hawa nafsu
Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan
duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan mulailah Haruth
Maruth terlilit benang-benang petaka syetan yang tentu akan membuat nasib
kehidupannya menjadi penuh dengan tragedy dan nestapa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah/Azzura).
Azzura adalah puteri mahkota ketajaan,dan iapun mulai memasuki kehidupan kedua malaikat itu.
Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Azzura hingga syetan membisikkan godaan keinginan (hasrat) terhadapnya,namun iman kedua Malaikat yang telah menjadi manusia itu masih kuat mempertahankan.
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah/Azzura).
Azzura adalah puteri mahkota ketajaan,dan iapun mulai memasuki kehidupan kedua malaikat itu.
Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Azzura hingga syetan membisikkan godaan keinginan (hasrat) terhadapnya,namun iman kedua Malaikat yang telah menjadi manusia itu masih kuat mempertahankan.
Suatu hari Azzura berkata,
“Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera ,aku hendak mengguna-guna seseorang?”
Haruth dan Maruth menjawab,
“Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk
selama-lamanya!”
Azzura
meninggalkan mereka berdua.Pada hari yang lain,
Azzura kembali lagi dengan permintaan bantuan untuk menjadi pembunuh bayaran.
Sambil mendekati kedua malaikat itu Azzura terus merayu dan berkata, “Bersediakah!” (plizz-gaya ABG sekarang-red.)
Sambil mendekati kedua malaikat itu Azzura terus merayu dan berkata, “Bersediakah!” (plizz-gaya ABG sekarang-red.)
Kedua malaikat itu menjawab,
“Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan berbuat membunuh!”
Suatu ketika
Azzura mengajukan perkara ke pengadilan kerajaan,sang Raja memerintahkan Haruth
Maruth berlaku sebagai hakimnya.
Azzura selalu mendatangi kediaman Haruth Maruth untuk membujuk agar mereka memenangkan perkaranya.Dan dilain hari Azzura datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Azzura berkata, “Aku tidak akan mengenalmu lagi jika kalian tidak berada dipihakku”, sebelum kemudian Azzura menawarkan secawan arak kepada mereka.
Akhirnya kedua malaikat itu lalai dan tergoda oleh kemolekan Azzura kemudian karena tak ingin mengecewakan Azzura,Haruth Maruth pun tenggelam dalam mabuk dan kemudian merekapun melakukan perbuatan terlarang,mereka memperkosa Azzura,kemudian dalam kepanikan akibat pengaruh minuman keras itu,mereka akhirnya malah semakin lepas control dan akhirnya membunuh Azzura untuk menutupi jejak dosa mereka.
Azzura selalu mendatangi kediaman Haruth Maruth untuk membujuk agar mereka memenangkan perkaranya.Dan dilain hari Azzura datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Azzura berkata, “Aku tidak akan mengenalmu lagi jika kalian tidak berada dipihakku”, sebelum kemudian Azzura menawarkan secawan arak kepada mereka.
Akhirnya kedua malaikat itu lalai dan tergoda oleh kemolekan Azzura kemudian karena tak ingin mengecewakan Azzura,Haruth Maruth pun tenggelam dalam mabuk dan kemudian merekapun melakukan perbuatan terlarang,mereka memperkosa Azzura,kemudian dalam kepanikan akibat pengaruh minuman keras itu,mereka akhirnya malah semakin lepas control dan akhirnya membunuh Azzura untuk menutupi jejak dosa mereka.
Maka jatuhlah
mereka ke dalam nista yang tak pernah mereka sangka-sangka.Raja sangat
berang,yang akhirnya menjatuhkan hukuman mati atas Haruth dan Maruth diatas
tiang gantungan,kemudian jasadnya dibuang ke laut.
HARUTH DAN
MARUTH GAGAL MENCAPAI DERAJAT SEBAGAI MANUSIA :
Setelah mereka dibuang ke lautan,
datanglah Malaikat Jibril dari langit memberitahu Haruth dan Maruth bahwa masa
tugas mereka telah berakhir. Dan mereka diperintahkan kembali ke langit untuk
melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka
sebagai malaikat telah kembali.
(Diriwayatkan oleh Makhul, dari
Mu’adz),
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata,
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata,
“Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut
seperti ini?”
Dengan ketakutan yang dahsyat,
Harut dan Marut dihantarkan kembali ke langit menghadap Allah untuk menjalani
pemeriksaan dan sidang pengadilan dari Tuhannya.
Maka disaksikan seluruh malaikat,
diputarlah kembali rekaman riwayat laku perbuatan Haruth dan Maruth selama
menjalani kehidupan sebagai manusia, dengan status “GAGAL MENJADI MANUSIA”,yang
berakhir dengan memilkul dosa besar. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih
dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya
menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak
diazab.
Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan execusie :
Menawarkan pada Harut dan Marut dua pilihan:
Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan execusie :
Menawarkan pada Harut dan Marut dua pilihan:
Ingin di azab di dunia, atau
ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya
azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.
Dan menurut berbagai kisah, Harut
dan Marut hingga kini masih tergantung ditengah samudera dengan keadaan kaki di
atas dan kepala di bawah,maka semua bocoran asap karbondioksida yang ada
didunia ini mengalir terhirup ke pernafasan Haruth dan Maruth .
Kesimpulan :
1-Bahwa ternyata sebuah rahasia besar mengapa dari bangsa
Malaikat berkeinginan menjadi manusia,ternyata berawal dari betapa Tuhan sangat
memuliakan bangsa manusia yang mau taat dan beriman menyembah Tuhannya dengan
ikhlas sehingga para Malaikat merasa bahwa satu sisi kebanyakan makhluk manusia
itu ingkar /kafir dan selalu berbuat kerusakan dimuka bumi,namun tanda tanya
Malaikat semakin besar ketika Tuhan berfirman :
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَالَاتَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2-Berarti di bumi ini masih tinggal dua orang Malaikat yang
tengah menjalani masa hukuman hingga hari kiamat.
3-Haruth dan Maruth gagal mencapai derajat sebagai manusia,maka berarti makna “manusia” adalah hamba Allah yang taat / taqwa,beribadah,mengabdi pada Tuhannya,nah jika ada manusia yang tak mau beribadah kepada Tuhannya,hidup hanya untuk makan,buang kotoran,mengumbar nafsyu senang-senang saja,apalagi berbuat kejahatan,maka layakah menyandang gelar sebagai “MANUSIA”….?
3-Haruth dan Maruth gagal mencapai derajat sebagai manusia,maka berarti makna “manusia” adalah hamba Allah yang taat / taqwa,beribadah,mengabdi pada Tuhannya,nah jika ada manusia yang tak mau beribadah kepada Tuhannya,hidup hanya untuk makan,buang kotoran,mengumbar nafsyu senang-senang saja,apalagi berbuat kejahatan,maka layakah menyandang gelar sebagai “MANUSIA”….?
Semoga menjadikan renungan,
Salam karunia-Nya,
Kelana Delapan Penjuru Angin,
Lembah Rawa Sumur,13 Juli 2013
CopyRights@2013
Lembah Rawa Sumur,13 Juli 2013
CopyRights@2013
Sumber :
-Haruth Wa Maruth karya
K.H.M.Syamsuddin-Kranggan-Jateng
-Al-Qur’an terjemah DEPAG RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar