Dua hati dalam tatapan
(I)
Pada musim yang membara
Terperangkap Bising dan jalanan kota kecil
Dalam gegas yang menderas
Tapi alunan melodi hatimu
Alirkan percikan tetes hujan menuju muara hatiku
(II)
Kita bertatap dan bercakap
Diantara keheningan dalam pendam harapan
Bercerita tentang masa lalu yang lepas dari tangkai waktu
Tentang kenangan masa lalu di sekolah
Dimana kita pernah tumbuh dan merawat kenangan
(III)
Dan kita sama-sama terjerat
Dalam rentang lintasan waktu
Tapi bukankah hidup akan menjadi indah
Jika kita bisa mengendarai cahaya waktu
Indah, jika kita saling memberi bias warna
Menyusun bianglala
(IV)
bahkan sejenak waktu kita bertemu
ada jembatan hatiku dan hatimu
yang telah terbangun
oleh cinta, mimpi, angan, dan pesona harapan
meski hanya sebuah atau beberapa tatapan
tapi
serupa dua bintang di langit biru malam
tatapanmu akan selalu kukenang hingga ujung usia
Arif gumantia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar