Kami Tak Sudi.
Written By PEMBEBASAN JogjaJateng on Jumat, 07 Maret 2014 | 11.35
Apa jadinya kami jika senjata segala-galanya di negeri ini.
Kami akan tersungkur menitih kesakitan di balik jeruji yang dingin.
Kami akan dilantarkan, terpasung bersama besi-besi tua di dalam pabrik.
Kami tak sudi.
Jika berita mengabarkan kekuasaan bedil.
Kami tak sudi.
Jika bicara sama saja binasa.
Kami tak sudi.
Dalam pelukan militer yang membunuh jutaan nenek moyang kami.
Jika berita mengabarkan kekuasaan bedil.
Kami tak sudi.
Jika bicara sama saja binasa.
Kami tak sudi.
Dalam pelukan militer yang membunuh jutaan nenek moyang kami.
Puluhan tahun kami membungkam birahi kebebasan.
Di bawa militer maha serakah kami hidup berhimpitan, hanya bisa berbisik!
Puluhan tahun kami melihat orang-orang desa minggat ke kota, dengan kalut, bercerita: "Tanah kami di rebut senjata."
Di bawa militer maha serakah kami hidup berhimpitan, hanya bisa berbisik!
Puluhan tahun kami melihat orang-orang desa minggat ke kota, dengan kalut, bercerita: "Tanah kami di rebut senjata."
Saat ini! kebebasan sudah kami genggam, walau tak seutuhnya tapi sangat berharga.
Kebebasan itu lahir bersama luka kami, kehilangan kawan, keluarga, yang tertembus peluru!
Nyawa tak bernilai, kemanusian tergerus bila MILITER kembali menembus barak-baraknya untuk berkuasa.
Kebebasan itu lahir bersama luka kami, kehilangan kawan, keluarga, yang tertembus peluru!
Nyawa tak bernilai, kemanusian tergerus bila MILITER kembali menembus barak-baraknya untuk berkuasa.
Kami tak sudi!.
Militer berkuasa kembali!
Masih tercatat erat di ingatan kami, MILITERISME MUSUH RAKYAT!
Militer berkuasa kembali!
Masih tercatat erat di ingatan kami, MILITERISME MUSUH RAKYAT!
Pena: Ziwenk (Petani kebun bunga dan kader PEMBEBASAN kolektif DIY)
Keterangan Gambar: Dari kawan-kawan SEBUMI. (Serikat kebudayaan masyarakat indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar